Mendirikan diskotik, pasar atau pabrik boleh tapi mendirikan rumah ibadah agama lain tidak boleh, itulah fenomena yang banyak terjadi sekarang. Dilihat secara spiritual jelas ini ironis sekali. Diskotik, pasar dan pabrik secara spiritual lebih akan merusak-melemahkan "kesadaran" daripada tempat ibadah agama lain. Iman tanpa kesadaran tak lebih dari iman tahayyul-mimpi belaka, tidak akan punya nilai apa-apa.
Orang yang bersedia mengheningkan diri, mengendalikan ego-panca indranya, bersedia zuhud, ikhlas berdoa-mendekatkan-menyatukan diri dengan Tuhan-alam semesta apapun agamanya akan memberkahi lingkungan sekitarnya, memberinya limpahan energi positif. Harusnya masyarakat bersyukur dan mendukung siapapun mereka. Memusuhi mereka hanya karena berbeda agama atau pandangan itu konyol, sama saja sedang melemahkan diri sendiri, menolak datangnya anugrah-berkah-kekuatan.
"Musuh" sejati masyarakat itu ketidaksadaran-ketidakma'rifatan, gelap-tertutupnya akal-hati akibat tingginya egoisme-hedonisme dalam segala bentuk dan ekspresinya-materi, kekuasaan, seksual, pikiran-prasangka-angan-angan bahkan relijiusitas. Itulah yang akan membuat masyarakat menjadi ringkih, menjadi sulit memahami apa-apa yang maslahat, menjadi mudah tersesat hingga bahkan tertimpa "azab". Orang-orang egois-hedonislah yang harusnya dikekang-dibatasi ruang geraknya, apapun agamanya-bagaimanapun tampak salehnya, bukan malah sebaliknya, orang yang sedang berusaha membatasi tingkat ego-hedonismenya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar