"The wound is the place where the light enters you" (Rumi).
Mengapa doa orang miskin, teraniaya, sakit, puasa, zuhud, sabar dan tawakal-berserah diri itu mudah terkabul?.
Agama sebenarnya adalah ajaran pelemahan-pelukaan-penyakitan diri, semua jenis ibadah yang dituntut-dianjurkan agama seperti penyembahan, puasa, sedekah, kurban, zikir/meditasi itu akan sangat melemahkan-melukai-menyakiti fisik-ego kita.
Tapi justru karena dilemahkan-dilukai-disakitinya fisik-ego kita, tubuh batin-alam bawah sadar-hati kita akan menjadi jernih dan terbuka, membuat prana dan intuisi kita menguat. Dampak positifnya, ilham-hidayah-petunjuk-sasmita Tuhan-alam semesta akan mudah datang-dipahami..., pikiran, harapan dan doa-perkataan apapun akan mudah terwujud, membuat kita lebih mudah memahami dan mewujudkan apa-apa yang terbaik-termaslahat bagi diri kita.
Masalahnya sekarang, banyak orang kelihatannya beragama tapi suka sekali berprasangka buruk, marah-marah, mendengki, mendendam, mengoleksi banyak istri serta perilaku badani-egoistik lainnya..., sesuatu yang jelas hanya akan melemahkan batin-alam bawah sadar-hatinya. Ironisnya, mereka biasanya juga adalah orang-orang yang gemar mengklaim ada di jalan yang lurus dan juga gemar berdoa, apa-apa berusaha didoakan bahkan kecelakaan-kesialan orang lain.
Cara beragama seperti itu ibarat "mburu uceng kelangan deleg", apa yang mereka lakukan atas nama agama menghabisi semua apa yang mereka inginkan dari agama. Fungsi-berkah pokok-hakiki agama yaitu ditunjukkannya kita pada jalan yang lurus dan dikabulkannya doa-doa kita akan segera "terampok". Sesuatu yang sangat tidak sebanding, ibarat kita mengharap mampu mengangkat beban 200 kilogram tapi kita mengorbankan kesempatan memahami-mendapat petunjuk tentang apa yang lurus dan baik bagi kita, mengharap memiliki tenaga sekuat banteng tapi kehilangan kemampuan membuat bedil.
Fisik-ego yang kuat sebagai dampak dari prasangka buruk, marah, dengki, dendam, birahi itu hanya akan berguna jika kita ingin berperang, itupun jika perang itu sepenuhnya hanya mengandalkan otot sebagaimana perang jaman dulu, bukan perang modern yang lebih mengandalkan otak dan teknologi. Kalau di jaman sekarang masih ada orang yang menganggap itu penting hingga mau mengorbankan segalanya termasuk ma'rifatnya, jelas orang itu adalah orang yang jahil kaffah-akal dan hatinya...
Agama sebenarnya adalah ajaran pelemahan-pelukaan-penyakitan diri, semua jenis ibadah yang dituntut-dianjurkan agama seperti penyembahan, puasa, sedekah, kurban, zikir/meditasi itu akan sangat melemahkan-melukai-menyakiti fisik-ego kita.
Tapi justru karena dilemahkan-dilukai-disakitinya fisik-ego kita, tubuh batin-alam bawah sadar-hati kita akan menjadi jernih dan terbuka, membuat prana dan intuisi kita menguat. Dampak positifnya, ilham-hidayah-petunjuk-sasmita Tuhan-alam semesta akan mudah datang-dipahami..., pikiran, harapan dan doa-perkataan apapun akan mudah terwujud, membuat kita lebih mudah memahami dan mewujudkan apa-apa yang terbaik-termaslahat bagi diri kita.
Masalahnya sekarang, banyak orang kelihatannya beragama tapi suka sekali berprasangka buruk, marah-marah, mendengki, mendendam, mengoleksi banyak istri serta perilaku badani-egoistik lainnya..., sesuatu yang jelas hanya akan melemahkan batin-alam bawah sadar-hatinya. Ironisnya, mereka biasanya juga adalah orang-orang yang gemar mengklaim ada di jalan yang lurus dan juga gemar berdoa, apa-apa berusaha didoakan bahkan kecelakaan-kesialan orang lain.
Cara beragama seperti itu ibarat "mburu uceng kelangan deleg", apa yang mereka lakukan atas nama agama menghabisi semua apa yang mereka inginkan dari agama. Fungsi-berkah pokok-hakiki agama yaitu ditunjukkannya kita pada jalan yang lurus dan dikabulkannya doa-doa kita akan segera "terampok". Sesuatu yang sangat tidak sebanding, ibarat kita mengharap mampu mengangkat beban 200 kilogram tapi kita mengorbankan kesempatan memahami-mendapat petunjuk tentang apa yang lurus dan baik bagi kita, mengharap memiliki tenaga sekuat banteng tapi kehilangan kemampuan membuat bedil.
Fisik-ego yang kuat sebagai dampak dari prasangka buruk, marah, dengki, dendam, birahi itu hanya akan berguna jika kita ingin berperang, itupun jika perang itu sepenuhnya hanya mengandalkan otot sebagaimana perang jaman dulu, bukan perang modern yang lebih mengandalkan otak dan teknologi. Kalau di jaman sekarang masih ada orang yang menganggap itu penting hingga mau mengorbankan segalanya termasuk ma'rifatnya, jelas orang itu adalah orang yang jahil kaffah-akal dan hatinya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar