Senin, 19 Desember 2016

Akal dan Agama




Hampir tidak ada Muslim berhasil menemukan obat dan vaksin, wajar saja, kebanyakan obat dan vaksin dibuat atau diuji-coba (harus) menggunakan babi, hewan yang sangat dijauhi umumnya Muslim. Dari berbagai aspek biologis, babi adalah hewan mirip manusia sehingga sangat cocok dijadikan hewan uji coba medis-obat-obatan dan vaksin untuk manusia.


Hindarilah sesuatu yang akal-hati-persepsi spiritual kita tahu itu memang betul buruk, bukan ekstrim menghindari sesuatu yang keburukannya terikat konteks-alasan spesifik-kasuistik atau keburukannya masih hanya prasangka, tahayyul, tafsir terhadap dogma, mitos atau kira-kira. Sebab semakin banyak otak kita ditanami sesuatu yang tidak bersandar pada realitas-kebenaran hakiki, akan semakin sulit dia mempersepsikan apa-apa yang hakikinya benar dan maslahat, akan semakin sempit jangkauan dia mengumpulkan data dan informasi sebagai dasar menganalisa dan mengambil kesimpulan atas sesuatu yang benar dan maslahat, baik secara akal maupun hati-persepsi spiritual.


"Tidak mungkin Allah memberi manusia akal tapi kemudian menurunkan syariat yang bertentangan dengannya" (Ibnu Rushdi). Tepat sekali pendapat ilmuwan dan filsuf besar Muslim ini. Selama yang kita jadikan sandaran betul adalah akal-logika-sains termasuk di dalamnya hati-persepsi spiritual, tidak seharusnya kita khawatir-tidak seharusnya seseorang dihakimi salah atau sesat..., apapun pemikiran, langkah-perbuatan dan hasilnya, tidak akan mungkin bertentangan dengan syariat secara hakikat sekalipun secara lahir-teks, bisa saja tampak bertentangan.


Hanya karena secara ekstrim-tanpa syarat percaya babi itu najis dan haram, telah membuat Muslim kehilangan begitu banyak ilmu-pengetahuan, uang, peluang, kemaslahatan bahkan kehormatan, lantas bagaimana kalau Muslim masih terus berusaha menambahnya dengan berbagai kepercayaan (baru) "membelenggu" lainnya seperti kepercayaan kalau demokrasi, pancasila, pluralisme, spiritualitas, liberalisme, humanisme, kapitalisme, hak azasi, toleransi, sains dll itu bid'ah atau haram?..., kekuatan, kemajuan dan kebijaksanaan seperti apa yang diharapkan datang...?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar