Kamis, 24 November 2016

Tulah Kebencian




Kerajaan Romawi pada awalnya sangatlah memusuhi orang Kristen, mereka-orang Kristen dikejar-kejar, dianiaya, ditindas bahkan dibunuh. Tapi sejarah kemudian berbalik, Kerajaan Romawilah yang berganti menjadi pelindung dan penyebar utama agama Kristen ke seluruh Eropa bahkan dunia.


Bangsa Mongol pernah menaklukkan-membumihanguskan hampir semua kerajaan Islam mulai dari Asia Tengah, Selatan hingga Timur Tengah, tapi kemudian, keturunan dari bangsa Mongollah yang membangkitkan kembali bahkan meluaskan-membesarkan kerajaan-kerajaan Islam itu.


Bangsa Yahudi memiliki sejarah penindasan, penganiayaan dan pembantaian yang luar biasa di Eropa, sekarang, orang Eropalah yang menjadi pelindung terkuat Bangsa Yahudi, tanpa perlindungan mereka-bangsa Eropa, negara Israel mungkin tidak akan pernah bisa eksis.


Kebencian-kejahatan tanpa dasar-hanya didasari prasangka dan ego-hawa nafsu itu akan membawa konsekwensi-karma-kutukannya sendiri.


Sekarang banyak orang-atas nama sesuatu yang diklaim sebagai kebenaran, berperilaku seperti bangsa Romawi, Mongol atau Eropa dulu, menjadi serakah, gemar membenci, menganiaya, menindas, membunuh dan menghancurkan siapapun yang tidak mau menuruti kehendaknya. Mereka mengira dengan itu, diri, agama, etnis atau bangsanya akan terbela, terjaga eksistensinya. Padahal sangat belum tentu, boleh jadi hakikinya mereka justru sedang menghancurkan diri, agama, etnis atau bangsanya sendiri, sementara di sisi lain, memupuk perlindungan, kebesaran-kejayaan dari agama, etnis dan bangsa yang mereka benci, aniaya, tindas, bunuh dan hancurkan.


Konsekwensi pertobatan jiwa-karma-hukuman alam semesta atas kebencian-kejahatan tanpa dasar itu keras. Jangan pernah membenci-menjahati siapapun yang secara esensi baik atau benar apa dan bagaimanapun tampak baju-lahirnya. Bencilah-jahatilah sesuatu yang lahir-batin kita, akal-kesadaran/ma'rifat kita tahu itu memang layak-maslahat dibenci-dijahati, bukan membenci-menjahati sesuatu hanya atas dasar prasangka, spekulasi, ego-hawa nafsu, karena itu bisa jadi, hakikatnya sedang membenci-menjahati diri kita sendiri...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar