Rabu, 04 Oktober 2017

Samurai dan Lading


Pedang Samurai dan lading..., sama-sama senjata tajam, tapi saat saya membawanya ke ladang, akan memiliki dampak mental-spiritual yang sangat berbeda.

Saat yang saya bawa samurai, perasaan berani, macho, jantan, gagah, "lanang", datang membanjir, ego saya mendadak meninggi, tanpa kompromi dan toleransi..., saya menjadi siap "membabat" siapa saja yang hendak menggangguku, berbuat jahat kepadaku, mencuri harta benda milikku..., bukan hanya itu saja, bahkan imajinasi liar, dari keinginan membunuh siapapun yang saya benci sampai bunuh diripun kadang datang menghampiri.

Kenapa siech itu bisa terjadi...?. Konteks, memori, energi. Samurai memiliki fungsi dan sejarah panjang (dan kelam) sebagai alat perang, pembunuh, itu akan membuat siapapun yang memegangnya segera tertular spiritnya, terambil-alih sebagian kesadarannya. Kenyataan sama berlaku untuk celurit, belati, pedang, keris, senjata api, jimat-jimat hingga bahkan simbol-simbol budaya atau agama..., orang FPI, cukup dengan memakai jubah dan jenggot, akan segera menjadi "Arab" yang beringas..., orang Jawa, hanya dengan memakai blangkon atau batik, pasti akan berubah menjadi lebih kalem dan ramah..., penembakan massal yang sering terjadi di Amerika jelas karena orang Amerika terlalu banyak terpapar "setan" berujud senjata api..., jangan tersinggung kalau ada orang alergi terhadap Islam, burka, jilbab, jenggot, orang/budaya Arab dll, itu adalah konsekwensi adil dari ketidakmampuan umat Islam mencegah jahilisme, fasisme, terorisme.
Apa yang kita pegang, pakai, hormati, puja, percaya akan membentuk siapa diri kita..., membuat spirit-memorinya tercopy-paste..., kalau kita bisa memilih hanya memegang, memakai, menghormati, memuja atau percaya pada sesuatu yang mendatangkan pikiran dan energi positif, mengapa kita membiarkan diri kita memilih yang sebaliknya...?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar