Kamis, 26 Oktober 2017

Cerdiknya Ego


26/10/2017 13:00. Wis ngopi setengah gelas nembe eling nek aku kie lagi puasa..., setelah itu godaan setanpun datang, "daripada yang setengah gelas lagi itu mubazir, lebih baik dihabiskan saja sekalian, puasanya diganti besok saja". Akhirnya yang setengah gelas lagi itu kuhabiskan... ^^

Setan, ego-hawa nafsu, memang hebat, sangat cerdik, pandai membungkus sesuatu yang buruk, salah, berbahaya menjadi tampak baik dan benar. "Menghindari kemubaziran" adalah satu perbuatan mulia, perintah agama, siapa siech yang tidak tertarik ingin melakukan itu...?. Saya boleh saja kuat menghadapi godaan puasa lainnya (contohnya tadi pagi, melihat cewek seksi gak saya lirik, gak membuat pikiranku melayang kemana-mana sehingga timbul birahi), tapi saat setan, ego-hawa nafsu saya menggunakan dalih atau kata-kata indah-suci "menghindari kemubaziran" sebagai "bungkus" godaan, ternyata nalar saya langsung lumpuh, menjadi lupa akan niat awal saya yang sebenarnya jauh lebih mulia, tak sebanding dengan mudarat memubazirkan setengah gelas kopi. Saya mendadak kreatif mencari dalih untuk mendukung hasrat saya menghabiskan kopi mantap yang tersisa itu.

Apa yang terjadi pada saya itu tadi jelas merupakan gambaran umum bagaimana susahnya kita mengenali tipu daya setan, ego-hawa nafsu kita berikut menguasainya. Berapa banyak orang sekarang bernasib sama seperti saya itu tadi...?. Mereka boleh saja kuat untuk tidak mencuri, berbohong, minum alkohol atau berzina..., tapi coba saat mereka dihadapkan pada kata-kata "membela agama", "menegakkan hukum Allah", "amar ma'ruf nahi munkar" dll, nalar mereka langsung lumpuh, sering tidak menyadari kalau itu tak lebih dari "bungkus" godaan-tipu daya setan, ego-hawa nafsunya sendiri yang pasti hanya akan menjerumuskan mereka pada kemudaratan, kebodohan, kesesatan, kezaliman bahkan kehancuran...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar