Cinta..., tidak peduli itu tertuju kepada siapa..., kepada lawan jenis, sesama manusia, sesama mahluk atau bahkan kepada Tuhan, akan berujung pada hal yang sama, puncak empati, penyatuan, peleburan, kemanunggalan.
Nafsu..., tidak peduli itu tertuju kepada siapa..., kepada lawan jenis, sesama manusia, sesama mahluk atau bahkan kepada Tuhan, akan berujung pada hal yang sama, puncak egoisme, penguasaan, pemaksaan, perampasan, penghilangan.
Sayangnya, banyak orang gagal membedakan antara cinta dan nafsu. Cinta dan nafsu adalah sesuatu yang sangat berbeda bahkan merupakan penghalang-musuh-kebalikannya. Cinta berpusat pada obyek yang kita cintai, membuat kita berusaha menjadikannya sebagai tuan-raja-sesembahan..., nafsu berpusat pada diri kita, membuat kita berusaha menjadikan diri kita sendiri sebagai tuan-raja-sesembahan.
Kalau cinta kita hanya sebatas cinta kepada lawan jenis, sesama manusia atau sesama mahluk, gagal membedakannya dengan nafsu mungkin tidak begitu banyak membawa mudarat-keburukan. Akan menjadi mudarat besar jika kita gagal membedakannya justru untuk cinta kita kepada Tuhan karena itu pasti berujung pada jurang kesesatan terdalam..., dan itulah yang banyak terjadi sekarang.
Lihat saja, orang merasa dan mengklaim sedang mencintai, memuja, menyembah Tuhan, tapi akibat-konsekwensi-pertanda yang ditunjukkannya justru menyimpang sangat jauh bahkan bertolak belakang, hanya memberi bukti mereka sedang mencintai "cerita" tentang Tuhan, pembawa cerita itu, bangsa pembawa cerita itu, atau bahkan, hanya sedang mencintai prasangka pribadinya akan Tuhan.
Jauh panggang dari api, sama seperti ABG labil mencintai wanitanya..., bukannya cinta mereka berujung pada puncak empati-pemahaman atas apa yang terbaik-yang diinginkan wanitanya, malah berujung pada puncak egoisme-eksploitasi-penguasaan dan pemanfaatan atas wanitanya..., niat hati ingin menyembah-menyatukan diri dengan Tuhan malah terjerumus pada penyembahan terhadap cerita, pembawa cerita, bangsa pembawa cerita tentang Tuhan..., atau yang lebih parah, menjadikan diri-prasangkanya sebagai Tuhan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar