Selasa, 27 Februari 2018

Fobialah Hanya pada Keburukan dan Kezaliman



Waktu masih muda dulu (saya masih relijius, beriman dan bertakwa tentunya), pernah ada tradisi cukup sadis yang dilakukan remaja di kampung kami. Tiap habis solat subuh berjamaah, kami akan berburu anjing liar yang masih cukup banyak berkeliaran di sekitar kampung (maklum nggunung), bukan untuk diadopsi, dimakan atau dijual, tapi untuk dibantai. Pokoknya kalau terdengar suara anjing menggonggong malam-malam, subuhnya kami beraksi.


Kalau kami berhasil menemukan anjing, ada getaran-hawa aneh merasuk, kami merasa seolah melihat iblis, dajjal, kafirin, musyrikin, Yahudi dan Nasrani..., dengan heroiknya, penuh perasaan suci dan dalam bingkai kebencian-amarah yang meledak-ledak (tapi gak pakai teriakan Allahuakbar sebagaimana yang diteriakkan orang beriman dan bertakwa sekarang ^^), anjing kami serang, kami siksa, kami tombak beramai-ramai sampai mati bahkan hingga ke anak-anaknya yang kadang baru dilahirkan dan induk yang sedang hamil. Anjing hewan najis, musuh malaikat, membunuhnya adalah ibadah bahkan jihad, pikir saya waktu itu. Tombak saya dulu termasuk yang paling panjang, standar Arab pokoke hiks..., maklum saja, saya sangat takut bahkan untuk sekedar tersentuh anjing, tombak panjang akan menghindari saya dari itu, pikirku.


Kalau kita bisa begitu fobia terhadap anjing, babi, salib, patung, kita sebenarnya juga bisa membangun fobia yang sama terhadap mencuri, korupsi, menganiaya, memfitnah, membunuh..., kenapa kita tidak memilih itu saja...?. Fobia terhadap anjing, babi, salib, patung itu tidak ada manfaatnya sama sekali..., itu bukanlah pertanda kita telah mendapat rahmat Allah, justru sebaliknya, telah terjebak tipu daya setan, ego-hawa nafsu kita sendiri..., kita telah berlebihan, tidak adil, tidak proporsional dalam menyikapi-menanamkan satu ajaran agama, yang esensi diabaikan, sementara yang baju-hiasan dituhankan-diakidahkan. Berapa banyak kezaliman yang telah kita buat akibat fobia itu...?. Kalaupun betul anjing najis dan haram, harus dijauhi, apakah betul, agama memerintahkan menyiksa dan membunuhnya...?.


Jadi ingat tetangga kontrakanku dulu, dia sangat fobia terhadap babi, tidak sengaja melihat babi di TV saja bisa membuatnya melotot, kejang-kejang dan muntah-muntah..., apa profesi tetangga kontrakanku itu...?, pelacur...!. Melihat babi jijik tapi melacur enteng saja, logikanya dimana...?. Itu sama kasusnya dengan orang-orang relijius sekarang yang melihat anjing sangat takut tapi marah-marah, iri hati, dengki, berprasangka buruk, memfitnah, menghasut, korupsi, menzalimi, menganiaya bahkan membunuh, sangat berani..., mereka zalim dan tersesat justru karena agama...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar