Jumat, 23 Februari 2018

Mentakbiri Tuhan atau Setan?



Waktu SMP dulu, namanya juga ABG baru puber, saya jatuh cinta dengan teman sekelas saya. Tapi berhubung tampang saya "ala kadarnya", sudah bisa ditebaklah bagaimana nasib cinta saya, bertepuk sebelah tangan.


Jelas saya tidak menerima kenyataan itu, cintaku sudah kadung ke ubun-ubun. Saya kemudian berikhtiar mencari jalan "lain" agar cinta saya berbalas. Cinta ditolak Kyai bertindak..., akhir cerita, saya diajari ilmu pelet oleh teman relijius saya, cukup unik, doa atau mantra pembukanya tertulis dalam bahasa Arab, artinya begini, "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk".


Ritual yang jelas sihir, tipu daya setan, memanggil setan, tapi diawali dengan doa meminta perlindungan Allah dari godaan setan. Sudah pasti, sayapun terkelabuhi, merasa sedang ada di jalan Allah, beribadah kepada Allah, padahal hakikatnya sebaliknya, sedang ada di jalan setan, beribadah kepada setan, sedang mengumbar ego-hawa nafsu. Berdoa meminta perlindungan Allah berakhir menjadi berdoa agar Allah melindungi setan agar tampak dan terasa sebagai Allah.


Kenyataan yang kurang lebih sama sebenarnya terjadi pada banyak orang relijius sekarang, lihat saja, mereka kerap kali menggunakan doa-doa suci, doa-doa untuk memuji atau meminta berkah Allah justru untuk memanggil-meminta berkah dari sesuatu yang hakikatnya setan. Mereka teriak "Allahuakbar" bukan untuk membesarkan-mendatangkan Allah tapi untuk membesarkan-mendatangkan setan.


Tidak mungkin kita bisa menyembah Tuhan atau mengusir setan dengan benar jika kita tidak mengenali terlebih dulu apa itu esensi Tuhan dan setan. Kata-kata dalam doa harus punya "alamat" jelas, alam bawah bawah sadar kita akan bingung dan tersesat kalau kita tidak punya definisi-gambaran-batasan yang jelas atas apa yang kita sebut dalam doa termasuk Tuhan dan Setan.


Setan adalah ego atau hawa nafsu kita..., sebelum kita mengenali-menguasai itu, berdoa mengusir setan akan sering berakibat sebaliknya, mendatangkan setan..., berdoa mengagungkan Tuhan akan berarti sebaliknya, mengagungkan setan..., kita akan tersesat justru karena agama..., kita menjadi penyembah setan justru karena institusi yang dimaksudkan untuk melawannya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar