Petunjuk akan jalan yang lurus, benar, baik atau menguntungkan itu bisa datang pada siapa saja, kapan dan dimana saja, tidak ada yang bisa menguncinya, siapa yang rajin mengheningkan diri, dia lebih berpeluang mendapatkannya..., tidak ada nabi terakhir secara hakikat.
Jadi, membukukan suatu petunjuk (spesifik-kasuistis-kontekstual) dalam sebuah kitab suci itu sebenarnya konyol sekali, salah nalar, jelas itu adalah satu bentuk pengkerdilan, pemenjaraan bahkan PEMBUNUHAN terhadap Tuhan. Kitab suci (atau agama) seharusnya membatasi diri hanya mengatur atau memberi petunjuk cara mendapat petunjuk (Tuhan) kalau memang menghendaki itu bisa berlaku selamanya. Tidak segalanya ingin diatur dan dibicarakan karena itu pasti membuat kitab suci justru akan semakin menjauh dari ketepatannya dalam menilai apa yang lurus, benar, baik atau menguntungkan seiring berubahnya konteks, waktu, tempat, situasi dan kondisi.
Kalau begitu agama menjadi tidak sempurna dong karena tidak memberi petunjuk, mengatur dan membicarakan semua sisi dari hidup kita...?. Justru sebaliknya, kesempurnaan sekaligus kewibawaan agama akan terus terpelihara berkat kesediaannya memberi jalan bagi terbentuknya aturan dan pengetahuan baru yang lebih sempurna, tidak akhirnya terkikis dan terbunuh kekakuan, keegoisan dan keserakahannya sendiri. Dengan kesediaannya untuk tidak menjadi penutup jalan, mengunci kesempurnaan-kebaikan-pengetahuan di titik tertentu-terendahnya, agama akan bisa jadi induk-guru-inspirator abadi kesempurnaan hidup pengikutnya atau bahkan umat manusia secara keseluruhan..., akan selamanya mampu menyesuaikan diri dengan peradaban, kemajuan dan kemanusiaan, bukan malah terus berbenturan dengan itu semua.
Agama adalah ajaran-petunjuk-aturan tentang pengendalian ego-pengheningan diri, selebihnya hanya politik atau budaya. Tuhan masih hidup hingga kini, masih bisa memberi petunjuk..., mengabaikannya demi satu petunjuk dari masa lalu (apalagi yang sudah nyata kedaluwarsa) itu ibarat "mburu uceng kelangan deleg"..., kita akan kehilangan kesempatan mendapat petunjuk-petunjuk baru yang pasti tanpa batas..., kita akan menjadi penyembah kitab suci, bukan Tuhan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar