Minggu, 15 Juli 2018

Lingkungan, Pembentuk DNA Agama


Kurma hanya bisa tumbuh baik di gurun pasir, kelapa di daerah tropis, teh di dataran tinggi, manusia di bumi.


Pun demikian dengan agama..., waktu, tempat, lingkungan, situasi dan kondisilah yang membentuk DNA-nya. Karenanya, tidak ada agama yang bisa universal, bisa "ditanam" dengan baik di setiap tempat, waktu, situasi dan kondisi. Semakin universal suatu agama justru akan semakin tidak efektif dalam membawa kemaslahatan bagi pengikutnya, akan semakin sedikit yang bisa dibicarakan, akan semakin sulit menangani persoalan-persoalan spesifik pengikutnya.


Setiap tempat, jaman, etnis, bangsa harusnya memiliki agamanya sendiri-sendiri, kalaupun terpaksa mengimport, harus dilakukan "edit keras" atas DNA-nya, hanya sisi universal dari agama yang boleh dipertahankan..., sementara yang lainnya harus dominan diisi muatan lokal. Bid'ah, pembaruan bahkan perpecahan dalam agama adalah kebutuhan, panggilan dan kehendak alam yang tidak bisa diingkari, mengingkarinya sama saja mengingkari "aliran" kebaikan, kebenaran, Tuhan, surga. Agama apapun yang akan diimport ke Indonesia, tempat yang harusnya paling disucikan adalah hutan dan gunung-gunung darimana sumber air orang Indonesia berasal, bukan Yerusalem, Mekah atau Sungai Gangga..., sebab itulah yang menentukan berkah tidaknya air yang masuk ke tanam-tanaman kita, hewan-hewan peliharaan kita, dan akhirnya, ke tubuh kita. Konyol orang Indonesia, gunung dijadikan tempat hiburan, diskotik bahkan PENGANUAN, sementara tempat yang disucikan, ada di negri antah berantah.


Fundamentalisme agama kelihatannya baik bahkan suci (menurut pemeluk fanatik agama tentunya), tapi hakikinya sebenarnya tidak, itu pasti akhirnya akan menghancurkan agama itu sendiri atau kalau tidak, menghancurkan masyarakat pemeluknya..., sama seperti wong KAE yang melepas ikan asing Arapaima di sungai Brantas, kalau gak ikan Arapaimanya yang akhirnya mati ya ikan lokalnya yang akan mati..., atau bahkan mati dua-duanya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar