Selasa, 20 Maret 2018

Menjelajah Waktu, Mungkinkah?



Apakah menjelajah waktu (pergi ke masa lalu atau masa depan) sebagaimana digambarkan dalam banyak film itu mungkin...?. Menurutku siech tidak mungkin..., tapi kalau "memutar" kembali adegan atau kejadian di waktu lalu atau melihat/memprediksi/merubah kejadian di masa depan, itu mungkin sekali.


Coba anda bersemedi atau cukup tidur saja di candi Borobudur, kalau khusuk dan beruntung, anda mungkin akan melihat kembali fragmen adegan saat candi itu dibuat terputar di depan anda. Kenyataan yang mencerminkan kalau alam semesta ini merekam semua kejadian dengan sangat detail dan bisa diputar kembali (oleh orang yang memiliki ketrampilan spiritual tertentu)..., serta menumbuhkan konsekwensi-konsekwensi dari kejadian-kejadian itu. Mungkin di masa depan, kemajuan teknologi akan menciptakan mesin yang mampu memutar kembali kejadian pada masa lalu hanya dengan menscan sebuah benda yang menjadi saksi atau terlibat kejadian itu.


Pun dengan masa depan, kalau anda memiliki seseorang yang sangat anda kasihi atau mampu bersemedi dengan khusuk, diinginkan atau tidak, anda akan sering mendapat "anugrah" berupa penglihatan akan masa depan (dalam bahasa Jawa disebut "weruh sedurunge winarah", tahu sebelum terjadi), kecilnya tentang orang yang anda kasihi itu, besarnya tentang umat, masyarakat, negara bahkan dunia-alam semesta secara keseluruhan. Masa depan bukanlah sesuatu yang sepenuhnya ghaib, dia tetap mengikuti hukum, aturan atau rumus dasar matematika, prediksi-korelasi dan juga hukum tabur tuai, dia memiliki akar atau benih kuat-dominan pada masa lalu dan masa kini.


Kalau bangsa Indonesia gagal mencegah berkembangnya fundamentalisme-terorisme, boleh jadi, saat bersemedi, berwirid atau mengheningkan diri, anda akan melihat masa depan Indonesia terlihat hancur seperti halnya Afghanistan, Irak atau Suriah. Itu bukanlah "kabar" ghaib, bahkan cukup dengan nalar sadar saja bisa dimengerti alasannya. Akar dari kehancuran itu adalah fundamentalisme-terorisme, jika kita gagal membendung itu, sudah pasti gagal juga mencegah kehancuran.


Otak kita adalah komputer hebat, mampu menganalisa dengan sangat teliti dan kredibel berikut menampilkannya dengan "bahasa-visual" yang sangat dramatis termasuk apa yang akan terjadi di masa depan. Untungnya, masa depan (dalam batas tertentu) itu bisa diciptakan, dihilangkan, dirubah atau dimodifikasi yaitu dengan membuat, menghapus atau memodifikasi akarnya di masa kini. Jadi, penglihatan atau ramalan apapun tentang masa depan, itu (kebanyakan) bukanlah takdir atau vonis yang tak bisa dirubah..., dia hanya peringatan untuk kita mempersiapkan atau merubah diri, jangan percaya sepenuhnya, jangan pula mengabaikannya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar