Mengimani susu kuda liar mampu menyembuhkan segala penyakit, memang betul (dalam batas tertentu) akan membuat iman-kepercayaan kita itu mewujud menjadi kenyataan, membuat apapun sakit kita, sembuh hanya dengan minum susu kuda liar.
Tapi mengimani kalau diri kita ada di jalan yang benar, jalan Tuhan, kecil kemungkinannya untuk bisa membawa hal yang sama, membuat iman-kepercayaaan kita mewujud menjadi kenyataan, membuat kita dipahamkan pada jalan yang benar, jalan Tuhan. Justru sebaliknya, itu adalah "wirid" bagi tertutupnya nalar dan hati kita..., dampaknya jelas, hanya akan mengantarkan kita pada DELUSI tentang jalan yang benar, jalan Tuhan atau bahkan, menjerumuskan kita pada jalan sesat, jalan setan. Kalaupun kita benar, itu hanya kebetulan, kebenaran spekulasi, tidak disadari.
Sekarang, banyak orang relijius-di satu sisi sangat keras dalam merasa, mengklaim dan berbicara jalan yang benar, jalan Tuhan, tapi di sisi lain, cara mereka mengimani agama-jalan kebenaran-jalan Tuhan itu persis seperti cara orang mengimani khasiat susu kuda liar..., tidak jauh beda dengan mereka yang mengimani klenik, jimat, dukun atau tahayyul..., hanya ditumbuhkan dari prasangka, sugesti, motivasi, afirmasi bahkan indoktrinasi..., cara yang mudah, indah dan dramatis memang, tapi jelas justru menjauhkan mereka dari kebenaran itu sendiri, sesuatu yang mereka obsesikan. Mereka merasa-mengklaim anti klenik, jimat, perdukunan dan tahayyul tapi hakikinya masih percaya dan memuja itu semua, masih membangun iman hanya dari angan-angan..., tanpa dasar, tanpa sadar, tanpa pengetahuan.
Susu kuda liar itu baiknya bukan hanya untuk diimani, tapi juga untuk diteliti. Sebab kesembuhan, "kebenaran" karena iman-kepercayaan-sugesti itu terbatas dan rapuh, tak bisa diandalkan, tak bisa dijadikan sandaran-patokan. Pun dengan (hakikat) kebenaran, harusnya untuk dibaca-dipahami dengan segenap sumber daya tinggi-non egoistik kemanusiaan kita, akal dan hati-nurani kita, kesadaran-pengetahuan lebih tinggi kita, bukan hanya sekedar diimani. Iman hanya untuk sesuatu yang tak bisa diukur, dijangkau, diketahui, diprediksi..., dan hanya untuk yang secara nyata mendatangkan maslahat-kebaikan, bukan iman yang memudaratkan, menjahilkan, menzalimkan, mengazabkan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar