Selasa, 07 Maret 2017

Tujuan Hakiki Beragama




Salah satu "ciptaan-penemuan" terbesar manusia adalah agama-Tuhan. Boleh dikata, ini adalah salah satu item evolusi yang membuat manusia mampu menjadi "khalifah-penguasa" di bumi ini.


Dengan beragama-bertuhan berikut konsekwensi-aturan-ritual yang menyertainya, manusia berusaha memanggil kembali kekuatan-kekuatan hebat-mukjizatnya yang terpendam lama-tidak lagi dipakai akibat semakin minimnya tantangan hidup. Kekuatan-kekuatan itu ibarat oasis di tengan padang pasir atau sekoci penyelamat yang menjaga manusia tetap eksis pada keadaan tersulitnya.


Bagaimana keefektifan suatu agama-Tuhan yang kita ciptakan-pilih dalam memanggil kekuatan-mukjizat yang sudah terpendam lama itu, bisa dilihat dari sejauh mana agama-Tuhan itu mampu menciptakan sikap-perasaan pasrah, lemah dan bodoh-tidak tahu..., tergantung pada bagaimana agama-Tuhan mampu melemahkan ego-kesombongan kita.


Mengapa demikian?. Karena alam bawah sadar kita, hati kita-tempatnya kekuatan-mukjizat yang terpendam lama itu hanya akan terbuka-aktif-berfungsi jika keadaan dipandang sudah memaksa, jika dia "diberitahu" kalau kita sedang dalam keadaan lemah dan bodoh-tidak tahu, perlu bantuan-kekuatan-petunjuk-keselamatan segera.


Kalau dengan beragama-bertuhan malah membuat kita menjadi sombong, merasa kuat, pintar-tahu atau benar, kita justru sedang menolak-mengingkari tujuan-hakikat beragama-bertuhan itu sendiri, kita tidak akan mendapat manfaat esensial apapun dari agama-Tuhan..., agama-Tuhan tidak akan bisa menyelamatkan kita...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar