Selasa, 14 Maret 2017

Antara Primbon dan Agama




Primbon Betaljemur Adammakna itu akurat sekali dalam menganalisis karakter orang Jawa berdasar weton atau tanggal lahirnya. Pertanyaannya, apakah Betaljemur Adammakna akan akurat juga jika itu digunakan untuk menganalisis karakter orang Sumatra, katakanlah?. Saya yakin tidak atau paling tidak, berkurang keakuratannya. Betaljemur Adammakna disusun berdasarkan pengamatan lahir-batin pujangga-spiritualis Jawa atas karakter seseorang dikaitkan dengan waktu, tempat dan iklim-musim yang sedang terjadi saat lahir, mirip dengan fengshui di Cina. Konsekwensinya jelas, Betaljemur Adammakna akan semakin menurun-berkurang bahkan kehilangan keakuratannya saat menyikapi-menilai karakteristik orang non Jawa, orang yang lahir di tempat, waktu, iklim-musim yang berbeda.


Pun demikian sebenarnya dengan agama. Semua agama hakikatnya benar bahkan agama primitif yang menjadikan manusia sebagai ritual pengorbananpun benar asal ditempatkan pada konteks, waktu, tempat, situasi dan kondisi yang benar pula, yaitu yang sama persis dengan saat agama itu datang. Seiring berubahnya konteks, waktu, tempat, situasi dan kondisi, kebenaran-keakuratan agama dalam menyikapi, menganalisis, "menghukumi" pasti akan menurun, berkurang bahkan hilang sama sekali. Saat itulah agama mulai membutuhkan pembaharu, orang-orang yang menghubungkan teks-dalil-dogma agama yang mati dengan realitas terkini yang hidup, berubah dan berkembang. Yang jelas, pembaharu ini harus memiliki kualifikasi mendekati kualifikasi para pendiri agama terutama kualifikasi spiritualnya.


Radikalisme, fundamentalisme atau pemurnian agama sekalipun kelihatannya ada alasan pembenarnya tapi secara esensi sebenarnya tidak, itu justru bisa "membunuh" agama atau penganutnya..., akan mencerabut hubungan-keterikatan agama dengan realitas-situasi dan kondisi terkini-teraktual yang pasti membutuhkan penyikapan berbeda dari saat agama itu datang..., akan mencerabut hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri-alam semesta-Tuhannya. Radikalisme pada akhirnya akan membuat agama kehilangan fungsinya sebagai pembawa kemaslahatan..., sesuatu yang tidak membawa maslahat akan ditinggalkan orang cepat atau lambat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar