Pernah mendengar cerita ada orang sampai rela-berani tidur di kuburan demi mendapat wangsit nomer buntut yang akan keluar?.
Mengapa dunia mistik-spiritual dari aliran, budaya atau agama manapun hampir pasti akan selalu berisi "laku-ritual-tarikat" yang pada dasarnya adalah upaya perlawanan atas rasa takut seperti itu?.
Rasa takut bagi akal dan hati kita itu memiliki dampak seperti halnya rasa marah, cinta, benci, birahi serta kehendak raga-ego-pikiran lainnya..., menjadi penghalang utama bagi akal-hati kita dari memahami hakikat kebenaran-kebaikan. Keberhasilan kita menguasainya akan berarti keberhasilan kita menaikkan tingkat kecerdasan, kesadaran, pencerahan atau ma'rifat kita.
Saat kita dicekam ketakutan pada kuburan atau tempat lain yang dipandang angker atau berhantu, tapi kemudian kita berani melawan rasa takut itu..., berani melewati, duduk berdoa-bermeditasi atau bahkan tidur di atasnya, kita (dalam batas tertentu) akan tercerahkan. Wajar saja, akal dan hati kita pasti akan "tercambuk", "terpaksa" membuka demi mengatasi gejolak rasa takut yang mendera tubuh-indra-pikiran-ego kita itu. Terbukanya akal dan hati akan berarti terbukanya juga pintu kekuatan, pengetahuan dan kebijaksanaan. Orang yang berani tidur di kuburan atau tempat lain yang dipandang angker atau berhantu-bahkan jikapun motifnya mencari nomer buntut, dia sedang bertarikat, bertasawuf atau bermeditasi, pada akhirnya akan mengantarkannya pada kekuatan, pengetahuan dan kebijaksanaan. Mungkin saja dia tidak mendapat petunjuk nomer buntut yang akan keluar tapi pasti di kemudian hari akan lebih mudah mendapat petunjuk atas apa-apa yang baik bagi dirinya. Cukup banyak orang jaman dulu pergi nyantri dengan niat ingin sakti, menang judi, sukses mencuri dll tapi toh ujungnya sama, menjadi orang baik.
Masalahnya sekarang, banyak orang "soleh", pemuka agama, bukannya berusaha menyedikitkan-membatasi rasa takut umat malah justru sebaliknya, berusaha memperbanyak bahkan mendramatisirnya..., hendak menjadikan apapun sebagai obyek ketakutan..., Yahudi, Syiah, Cina, Komunis, Liberal, Demokrasi, Jin, Dajjal, Kuntilanak. Mereka boleh saja mengklaim melakukan itu atas nama agama atau Tuhan tapi hakikatnya jelas sebaliknya, atas nama setan-ego-hawa nafsu. Mereka sedang menjerumuskan umat ke jurang kelemahan, kebodohan, kegelapan, kesesatan dan kezaliman melalui penutupan-pembunuhan sumber-sumber daya utama kemanusiaannya, akal dan hatinya.
Orang mencari nomer buntut yang benar saja mau dan berani kok melawan ketakutannya terhadap hantu bernama gendruwo, kuntilanak, pocong..., mosok banyak di antara kita yang katanya sedang mencari Tuhan yang benar justru terus memelihara ketakutannya terhadap "hantu" bernama Yahudi, Syiah, Kristen, Kafir, Aseng, Asing, Komunis, Liberal dsb...?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar