Ajaran agama Kristen atau Buddha saja yang sebenarnya minim kekerasan-sangat penuh "laku-tarikat" "spiritual-tasawuf", dalam sejarahnya terus terlibat dalam permusuhan, kekerasan dan peperangan, apalagi agama yang lain?.
Mengapa hal itu bisa terjadi?. Karena para pemeluk agama sebenarnya hanya sedikit saja yang menjadikan agamanya sebagai alat-sarana-alasan-metode untuk bertarikat, bertasawuf, bertapa-brata, upaya mengendalian ego-hawa nafsunya-tujuan hakiki agama. Sebaliknya, justru kebanyakan hanya menjadikan agamanya sebagai alat-sarana memenuhi-mengkamuflase ego-hawa nafsunya agar tampak dan dirasakan suci. Kebanyakan mereka memandang-menyikapi agama seperti halnya memandang-menyikapi harta, wanita atau tahta, menjadi simbol-ikon-representasi dari ego-hawa nafsunya. Akibatnya sama, semakin mendapat banyak malah semakin "melekat", semakin membuat "gila"..., semakin soleh, semakin relijius bukannya semakin "sadar" dan tercerahkan malah sebaliknya, semakin "mabuk" dan tergelapkan.
Agama di mata ego badaniah kita itu seumpama seorang gadis yang manis, penuh pesona, sangat menggoda. Di satu sisi memang akan memberi semangat dan gairah termasuk semangat dan gairah untuk menjadi baik, tapi di sisi lain, di tengah orang-orang yang berkesadaran rendah-yang memiliki akal dan hati yang lemah-tertutup, gadis manis akan sangat mudah memicu fitnah-keburukan, menjadi sumber kesalahpahaman, permusuhan, perpecahan, kekerasan bahkan pembunuhan. Saya saja yang termasuk kalem dan berhati-hati dalam perkara "gadis manis", kerap kali menghadapi masalah serius, diganggu, ditantang berkelahi bahkan pernah juga diancam mau dibunuh..., ironisnya, mereka yang melakukan itu selalu saja mengatasnamakan cinta, tidak ingin kehilangan orang yang sedang dicintainya, katanya..., pengalaman perlakuan buruk yang sama terjadi saat saya berurusan dengan "gadis manis" berujud agama.
Karenanya, sejatinya, tugas terpenting relijiusitas-spiritualitas kita bukanlah menebar "gadis manis", menjual-mendakwahkan agama, melainkan menaikkan "kesadaran" calon-calon peminang-pemeluknya. Gadis manis-agama yang "dikerubuti" orang-orang berkesadaran rendah, hampir pasti, yang mengerubuti akan semakin beringas dan egois, yang dikerubutipun akan segera "rusak", diperbudak dan dieksploitasi...