Selasa, 14 Juni 2016

Pilih Rendang atau Kaviar?





Makanan terlezat di muka bumi ini adalah rendang yang harganya paling hanya ratusan ribu, bukannya kaviar yang harganya ratusan juta. Tapi mengapa tetap saja banyak orang sangat tertarik pada kaviar...?.


Kelezatan rendang adalah kelezatan yang nyata, kelezatan esensial, kelezatan "realitas", sementara kelezatan kaviar lebih dibentuk karena pikiran, prasangka, mitos dan imajinasi akibat kelangkaan dan tingginya harga, kelezatan yang semu, placebo, rasa kaviar mungkin hanya sedikit lebih lezat daripada rasa telur ikan biasa.


Kenyataan yang sama terjadi saat kita beragama. Menerima "rendang" realitas atau kebenaran yang hakiki itu sejatinya jauh lebih murah dan lebih lezat, lebih membahagiakan daripada berusaha mendudukkan atau menciptakan realitas atau kebenaran keberagamaan yang semu, kebenaran "kaviar".


Tapi ego atau hawa nafsu memang tidak pernah rasional, hedonisme relijius telah membuat banyak orang berusaha mendudukkan agama sebagai sama dengan kaviar, menghargainya mahal bukan karena kebenaran hakiki yang terkandung di dalamnya tapi semata karena harapan, prasangka, mitos dan imajinasi yang berusaha dibentuk-tercipta karenanya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar