Jumat, 17 Juni 2016

Lihatlah ke Dalam dan Sambutlah Kekuatan!




Saat Sunan Kalijaga dikalahkan Sunan Bonang, yang kemudian timbul justru adalah sikap takzim, introspeksi dan kepasrahan, Sunan Kalijaga kemudian berguru pada Sunan Bonang. Sekarang, pemikiran-pola keberagamaan Sunan Kalijaga mendominasi pemikiran-pola keberagamaan orang Jawa. Saat Jepang dikalahkan Amerika, bukannya dendam-kebencian yang kemudian timbul, dipupuk dan dipelihara, sebaliknya, keinsyafan dan kekaguman, Jepang kemudian berguru pada Amerika, mereformasi total sistem pendidikan dan ekonominya menjadi sepenuhnya Amerika, hanya dalam waktu setengah abad, Jepang sudah menyamai Amerika tanpa banyak menghilangkan jati dirinya sebagai bangsa.


Introspeksi, bercermin, mengakui kelemahan itu bukanlah suatu aib, bahkan sebaliknya, kecerdasan besar, sebab saat itu, kita membuka pikiran-hati bagi datangnya ide-ide dan kekuatan baru yang pada akhirnya akan membesarkan diri kita.


Sudah 500 tahun umat Islam jatuh dalam keterpurukan tapi belum juga ada tanda-tanda mau bangkit, ini adalah "azab" yang luar biasa besar. Umat Islam terlalu terpaku pada cerita kesuksesan di awal-awal kemunculannya sehingga menjadi menutup diri, enggan introspeksi atas keterpurukan yang kemudian timbul, ngotot memegang-mempercayai sebab dari sebuah kekuatan di masa lalu di jaman sebab kekuatan itu sudah tidak lagi berarti-bisa diandalkan..., ngotot membesarkan otot dan kuantitas disaat otak dan kualitas menjadi penentu kuat-maju tidaknya suatu masyarakat..., bahkan yang lebih parah, ngotot terus meyakinkan diri kalau keterpurukan umat Islam itu disebabkan fitnah, konspirasi umat agama lain...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar