Saat kita hidup di perantauan, biasanya kita akan merasakan fenomena psikologis yang cukup unik, kita akan sangat menghargai teman kita yang berasal dari satu kampung, satu negara atau satu agama. Cukup dengan sekali berjumpa saja biasanya akan langsung akrab, serasa telah kenal puluhan tahun.
Mengapa itu bisa terjadi?. Perasaan sepi, lemah, tidak aman, terancamlah yang menjadi penyebabnya. Keadaan yang membuat pintu hati-alam bawah sadar kita terbuka. Siapapun yang kemudian mengisinya, akan segera tampak-terasa sangat berarti, ego kita meluruh, empati meninggi, membuat kita mudah kompak dan terhindar dari konflik, terasa seperti saudara atau keluarga sendiri.
Fenomena psikologis ini, sadar atau tidak sadar sekarang telah secara masif dimanfaatkan oleh para fundamentalis-teroris agama. Mereka begitu getol menciptakan perasaan lemah, tidak aman atau terancam di hati umat bahkan di saat kondisi obyektif yang terjadi justru sebaliknya, umat sedang kuat, aman dan dominan. Tujuannya jelas, agar mereka dengan mudah menanamkan doktrin-doktrin sesat agama-ideologi mereka, agar mereka lebih mudah membodohi, memanipulasi, menguasai, mengeksploitasi umat.
Sudahkah anda ditakut-takuti Yahudi, Syiah, Cina, Komunis, kafir, asing, liberal, demokrasi dll hari ini...?. Kalau iya dan anda kemudian merasa takut, berarti anda telah menjadi korban dari bentuk perbudakan paling halus namun paling "kaffah" dan kejam di muka bumi ini, perbudakan mental-pikiran melalui pemanipulasian alam bawah sadar anda...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar