Senin, 17 April 2017

Ibu, Pepunden Kita




Seorang ibu sejati, ibu yang baik, kalau boleh memilih pasti akan lebih memilih dia sendiri yang sakit dan menderita daripada harus melihat anak-anaknya sakit dan menderita.


Ibu adalah cermin, contoh, gambaran sempurna telah berkuasanya ego-naluri tinggi-mulia-mutmainah-kesadaran Tuhan dalam diri seorang anak manusia. Ego yang hanya berisi cinta, kasih, empati, darma tanpa mengharap balas karena tumbuh-bersumber dari pengetahuan-kesadaran hati-lebih tingginya kalau anak-anaknya adalah citra-pecahan daging kulitnya sendiri, menyayanginya sepenuh hati hakikatnya sama saja sedang menyayangi dirinya sendiri, menyia-nyiakannya akan berarti menyia-nyiakan dirinya sendiri.


Pun demikian jika seseaorang telah mencapai pencerahan, ma'rifatullah, "manunggaling kawula lan Gusti", berkesadaran Tuhan..., dia akan memiliki kesadaran sebagaimana kesadaran seorang ibu atas anak-anaknya, hanya akan memiliki cinta, kasih, empati, darma terhadap sesama manusia dan sesama makhluk penghuni alam raya ini. Karena hati-kesadaran lebih tingginya tahu, itu adalah bagian dari dirinya sendiri, menyayanginya sepenuh hati tanpa syarat hakikatnya sama saja sedang menyayangi dirinya sendiri, membenci atau menzalimi mereka sama saja dengan membenci dan menzalimi dirinya sendiri. 


Sampai seberapa tinggi kesadaran-ma'rifat-iman-takwa-tauhid hakikat kita tergapai, bisa diukur dari sampai seberapa dalam kita telah menjadi "ibu"..., sampai seberapa dalam cinta, kasih, empati, darma kita terhadap sesama manusia dan sesama makhluk penghuni alam raya ini.


Bukannya gunung, tempat kau meminta
Bukan lautan, tempat kau memuja
Bukan pula dukun tempat kau menghiba
Bukan kuburan tempat memohon doa
Tiada keramat yang ampuh di dunia
Selain dari doa ibumu jua...


Satu-satunya obyek yang secara default layak dijadikan "jimat", "kuil", "sesembahan", "pepunden" kita di dunia ini adalah ibu kita. Karena di sanalah kehendak hakiki Tuhan atas diri kita yaitu puncak kebaikan bersemayam..., menyayangi, menghormati, berbakti kepadanya sama saja sedang mengunduh kekuatan, berkah dan rahmat Tuhan yang maha luas...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar