Di Eropa, orang memiliki lambang swastika bisa ditangkap dan dipenjarakan, demikian juga di negara kita jika ada orang yang kedapatan memiliki lambang palu arit. Kenapa siech orang-orang Barat begitu sensitif dengan lambang swastika dan orang kita dengan lambang palu arit...?. Padahal swastika asalnya adalah lambang suci agama Hindu sementara palu arit adalah lambang kerja keras, tidak ada yang salah pada keduanya.
Alasannya sebenarnya rasional bahkan spiritual, karena-baik swastika maupun palu arit pernah dijadikan "jimat", ikon, lambang, "berhala" bagi sekelompok orang-orang gelap-barbar. Lambang itu sekarang memiliki peran mirip boneka jelangkung atau keris Mpu Gandring, menjadi magnet, penarik energi negatif, siapapun yang memiliki atau memujanya akan dengan mudah "kerasukan", terhubung dengan spirit kegelapan-kebarbaran dari masa lalu, NAZI dan PKI, disadari ataupun tidak.
Kenyataan sama bisa saja terjadi pada lambang-lambang perjuangan dan keagamaan lain. Jika umat Islam gagal membendung, menentang habis-habisan orang-orang egois, jahil, binal, barbar menggunakan lambang-lambang Islam seperti jenggot, hijab, bahasa/tulisan Arab, sangat bisa jadi, ke depannya itu akan bernasib sama dengan swastika atau palu arit, orang melihatnya saja sudah trauma, ketakutan, yang memakai-memujanya akan segera "kerasukan" spirit egoisme, kejahilan, kebinalan dan kebarbaran. Kenyataan itu sudah sangat jelas terlihat tanda-tandanya sekarang, orang Eropa melihat orang berhijab saja sudah benci bahkan takut, segera mengasosiasikannya dengan penindasan dan terorisme, orang kita yang berjenggot hampir pasti memiliki kecendrungan berkarakter lebih keras dan egois..., mereka telah menyerap sebagian "ruh" Osama Bin Laden, Abu Bakar Al-Baghdadi atau Muhammad bin Abdul Wahab yang juga menggunakan "jimat" yang sama, jenggot...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar