Yang imannya paling kuat terhadap Tuhan atau agama, hampir pasti adalah penyembah berhala yang sebenarnya. Mereka hanya sedang menyembah dongeng, mitos, tahayyul, pikiran, prasangka, harapan, angan-angan, ego-hawa nafsunya sendiri akan Tuhan dan kebenaran..., bukan menyembah Tuhan yang esa, esensi kebenaran yang tunggal-universal.
Kencing onta atau batu cincin yang diimani dengan sungguh-sungguh akan lebih berkuasa daripada Tuhan yang maha esa tapi tidak diimani dengan sungguh-sungguh..., kenyang saya mengamati sekaligus membuktikan perkara ini. Kenyataan yang menunjukkan kalau iman tidak punya korelasi apapun dengan kebenaran bahkan menjadi penghalang terbesar kita memahaminya. Iman hanyalah satu cara atau metode kita memfokuskan-menipu-memanipulasi energi-pikiran agar mau mendukung terpenuhinya ego (dangkal) kita. Ujung dari iman (tanpa dasar realitas) adalah placebo, kemabukan, ilusi, delusi dan halusinasi, bukan kesadaran, makrifat, pencerahan, tauhid atau pengesaan Tuhan. Satu-satunya iman yang akan membebaskan kita dari berhala-mengarahkan kita pada tauhid-pengesaan Tuhan hanyalah iman kalau ego atau hawa nafsu harus dikendalikan, iman pada "laku-tarikat"..., bukan diumbar dan dipuja seperti halnya yang terjadi pada banyak orang relijius sekarang.
Jadi ingat dulu, saya bersama teman-teman satu perguruan bermeditasi di sebuah tempat. Setelah beberapa jam bermeditasi, ustad saya kemudian menanyakan satu persatu apa yang kami lihat. Ada yang mengaku melihat tuyul, ular besar dan ada pula yang mengaku tidak melihat apa-apa, termasuk saya. Saya sedih karena jadi merasa tidak berbakat melihat hal-hal ghaib. Tapi kemudian ustad saya menghibur, justru yang tidak melihat apa-apalah yang punya bakat lebih besar mendapat pengetahuan lebih..., tempat ini tidak ada apa-apanya, yang melihat ada apa-apa, tertipu kepercayaan dan angan-angannya sendiri.
Pun demikian juga sebenarnya yang terjadi pada banyak orang relijius sekarang, kebenaran yang mereka "lihat" dan yakini tidak lebih dari fiksi-ilusi-mimpi akibat iman-kepercayaan dan angan-angannya sendiri yang gagal dikendalikannya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar