Bagaimana tingkat ego, keserakahan dan moralitas kita menentukan seberapa lebar range petunjuk, hidayah, ilham, wangsit atau wahyu saat kita menjalani "laku penyuwunan" atau riyalat.
Jika kita sangat egois-serakah sementara standar moral kita rendah, petunjuk akan memiliki range sangat lebar-banyak, tapi sayang, akan sangat oportunistik, apa saja mungkin-tersedia termasuk petunjuk untuk menjadi-berbuat jahat seperti menipu, memfitnah, memanipulasi, menteror hingga membunuh. Pernah mendengar cerita orang jaman dulu mengorbankan keluarga, tetangga, orang tua atau anaknya demi mendapatkan kekayaan atau kekuasaan?. Cerita itu benar, itulah salah satu contoh petunjuk yang akan didapat (saat menjalani laku spiritual) jika seseorang kelewat egois-serakah sementara di sisi lain, kelewat rendah moralitasnya. Kuat-berani mengorbankan sesama manusia apalagi orang terdekatnya akan berarti meledaknya energi mental-spiritual, membuat seseorang menjadi lebih mudah mewujudkan apapun yang menjadi obsesi, ego atau keserakahannya.
Hukum-hukum, fenomena, pola-pola yang terjadi pada dunia spiritual adalah proyeksi, cermin, gambaran sempurna konsekwensi, akibat, ujung dari sebuah pola pikir-perilaku yang terjadi di dunia nyata, ego akan menumbuhkan-menghasilkan ego (yang lebih besar). Banyaknya politisi dan agamawan kita sekarang yang gemar menghalalkan segala cara, berbohong, menghasut, memfitnah..., mengeksploitasi agama, golongan, etnis atau ras jelas adalah cermin tingginya ego atau keserakahan mereka. Sementara Tuhan, negara, rakyat, hanya dijadikan atas nama saja, kalau mereka tidak egois dan serakah, ide-ide kotor seperti itu takkan tumbuh-menghampiri kepala mereka. Orang-orang seperti itu, jikapun hidup dalam tradisi kuat agama atau spiritualitas, tetap takkan membuatnya jadi lebih baik, tetap hanya akan menjadikan itu sebagai sarana memenuhi ego-keserakahannya.
Jantung agama (dan spiritualitas) adalah pengendalian ego-keserakahan-hawa nafsu, semakin kuat-intensif agama mengajarkan itu, akan semakin tinggi kemungkinan agama itu mampu membawa penganutnya pada jalan lurus, pada kebenaran, pada kemaslahatan, pada Tuhan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar