Selasa, 22 Agustus 2017

Kebenaran dan Mimpi


Saat bermimpi, sangatlah sedikit di antara kita yang sadar kita sedang bermimpi, sebagian besar kita akan hanyut dalam mimpi itu, tubuh dan pikiran kita mengira-menyikapi mimpi itu sebagai sesuatu yang nyata. 

Pun demikian di alam nyata ini, banyak orang mengira sedang terjaga, bangun, sadar, padahal sejatinya masih hanya sedang bermimpi..., tragisnya, itu justru sering terjadi pada banyak orang relijius, orang yang harusnya lebih sadar dari yang lain. Mereka mengira pilihannya, idenya, agamanya benar padahal itu tak lebih dari mimpi-tipuan tubuh-pikiran akibat terus dipeliharanya "wirid", harapan dan angan-angan yang salah.

Menyadari kita sedang bermimpi (dalam tidur) adalah pertanda naiknya kesadaran kita, melemahnya kuasa tubuh-pikiran-ego-hawa nafsu dalam diri kita. Pun demikian dengan menyadari kita sedang bermimpi (saat terjaga), itu juga adalah cermin naiknya kesadaran. Sayangnya, mimpi seringkali terlalu indah untuk diakhiri, akibatnya, banyak orang lebih memilih meneruskan mimpinya daripada harus kembali berpijak di alam realitas-kebenaran yang memang sering tidak berpihak pada ego-ego mereka.

Mimpi yangyangan ama wong KAE memang indah, sulit bagiku untuk melepaskannya, pun demikian dengan mimpi tentang kebenaran dan syurga bagi banyak orang relijius..., tapi bagaimanapun juga, realitas, kebenaran hakiki harus kita terima bagaimanapun pahitnya..., mimpi harus kita lepas kalau kita ingin tegak sebagai manusia yang kuat dan bermartabat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar