Saya sebenarnya sudah tidak percaya lagi pada keberadaan hantu..., tapi nyatanya, tiap kali saya melewati tempat-tempat yang sedari kecil dimitoskan berhantu, bulu kuduk ini masih merinding, nafas memburu, jantung berdegup kencang..., sisa-sisa ketakutan masih membuncah kuat.
Kenyataan yang menunjukkan, alam sadar saya boleh saja merasa dan mengklaim sudah tidak percaya lagi pada hantu, tapi nyatanya, alam bawah sadar saya sebenarnya masih sangat percaya. Mengubah sesuatu yang sudah tertanam kuat di alam bawah sadar itu ibarat menghapus ukiran pada batu dengan karet penghapus, sangatlah tidak mudah..., sama tidak mudahnya dengan berusaha berhenti merokok bagi para pecandu rokok atau belajar bersabar bagi para pemarah.
Alam bawah sadar kita ibarat ladang, tidak peduli-mengenali yang ditanam itu rumput atau padi, sesuatu yang baik atau buruk, benar atau salah, sesat atau lurus, semuanya akan ditumbuhkannya untuk kemudian dituai. Bahkan fitnah, hoax atau kebohongan, mitos atau tahayyul jika ditanamkan terus-menerus, pada akhirnya akan disikapi alam bawah sadar-otak-tubuh kita sebagai sesuatu yang nyata, mengambil-alih kesadaran kita, merampas nalar, membungkam hati kita.
Sayangnya, banyak orang relijius sekarang gagal mengenali apa yang harusnya mereka tanam di alam bawah sadarnya..., mereka sama seperti orang-orang di kampung saya dulu, gemar menanam sesuatu yang hakikinya adalah kebohongan. Akibatnya jelas, "kegelapan", "belenggu" dan "penjara", kita harus menanggung ketakutan untuk sesuatu yang hanya bayangan, kita jadi "beronani", merasa senang, benar, baik, ada di jalan Tuhan untuk sesuatu yang hanya hayalan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar