Rabu, 15 Februari 2017

Tuhankanlah Tuhanmu, Bukan Ego dan Prasangkamu!




Siapa yang benar-benar kita cintai, hormati, puja, sembah baik yang masih hidup atau sudah mati, spiritnya akan masuk ke dalam diri kita, mengambil alih "kesadaran" kita, disadari ataupun tidak. Pun demikian jika yang kita cintai, hormati, puja, sembah adalah Tuhan..., inilah yang dalam dunia tasawuf atau spiritual disebut "manunggaling kawula lan Gusti", pencerahan atau makrifatullah.


Pengesaan Tuhan atau tauhid memang mudah diteorikan, diucapkan atau diklaim tapi untuk mewujudkannya di alam hakikat itu sangatlah sulit, hanya orang-orang yang mampu "mati sajroning urip", mengendalikan sepenuhnya ego-persepsi-tipu daya indrawinya yang akan bisa. Kebanyakan orang sebenarnya hanya menjadikan mitos-tahayyul-prasangka mereka, pikiran mereka, ego-hawa nafsu mereka, pembawa agama mereka atau ulama mereka sebagai Tuhan yang diesakan, bukan sebagai penunjuk jalan-wasilah menuju Tuhan yang esa.


Akibatnya menyedihkan, jauh panggang dari api. Orang sibuk mengklaim berfikir, berbicara dan berbuat atas nama Tuhan tapi hakikatnya hanya atas nama mitos-tahayyul-prasangka mereka, pikiran mereka, ego-hawa nafsu mereka, pembawa agama mereka atau ulama mereka. Tuhan yang mereka atas-namakan diabaikan-dicampakkan, jangankan berusaha diikuti, berusaha didengar-dipahami kehendak-kehendak hakikinya saja tidak. Ironisnya perilaku demikian justru banyak dijumpai pada orang-orang yang mengklaim pengesaan Tuhan atau tauhidnya paling murni...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar