Tahun 90-an, di mata saya, Honda Civic Wonder dan Yamaha Alfa itu tampak keren sekali..., saya berfikir, tidak mungkin ke depannya ada orang atau pabrikan yang bisa membuat mobil dan motor lebih keren dari itu. Honda Civic Wonder dan Yamaha Alfa telah menjadi obsesiku-mengisi sebagian besar mimpi-mimpiku waktu itu.
Tapi nyatanya, seiring berjalannya waktu, pandangan "sempit-labil-emosional" saya itu terbukti salah besar. Inovasi demi inovasi, "bid'ah" demi "bid'ah" telah menciptakan mobil dan motor yang sama sekali tak kuduga kekerenannya, dramatis, melompat sangat jauh dari apa yang pernah kupikirkan. Honda Civic dan Yamaha Alfa yang dulu tampak keren, menjadi obsesi, sekarang tampak cupu, ndeso, bahkan "nggilani", jangankan menjadi obsesi, tidak malu memakainya saja sudah untung.
Pun demikian sebenarnya dengan yang terjadi pada agama. Pada saat agama itu baru muncul, pastilah para pendiri dan penganutnya akan memandang agama mereka itu paling "keren", paling "inovatif", paling sempurna, paling benar, tidak akan mungkin lagi ada agama baru yang mampu menandingi kekerenan, inovasi, kesempurnaan dan kebenarannya. Wajar saja, yang mereka jadikan pengukur dan pembanding adalah masa lalu dan situasi faktual waktu itu, masa dan situasi yang pasti tidak sempurna, menjadi alasan-pemberi energi mengapa inovasi-munculnya agama baru itu terjadi.
Fundamentalisme agama itu seumpama saya terus ngotot meyakini dan berusaha memaksakan keyakinan saya pada orang lain kalau Honda Civic Wonder dan Yamaha Alfa itu adalah mobil dan motor yang paling keren di saat Honda Jazz dan Yamaha Mio telah muncul. Cermin ketidak-ikhlasan saya menerima realitas baru..., cermin kebodohan saya memahami apa yang sejatinya keren..., cermin niat jahat saya mengunci kekerenan agar tidak berkembang-tetap ada di titik terendahnya.
Kehendak Tuhan, kehendak alam semesta itu sama dengan kehendak manusia akan desain sebuah mobil atau motor, "hidup", berubah dan berkembang, jangan "bunuh" dia, jangan kunci dia, jangan kerdilkan dia, sebaliknya, pahami dia, ikuti dia melalui akal dan hati-persepsi spiritual kita...
Seneng baca2 blog ini.. bagus2 artikelnya, makasih bnyak :)
BalasHapusSama-sama... :)
BalasHapus