Coba anda berdoa siang malam agar Dewi Persik atau TORA SUDIRO dibukakan pintu hatinya hingga mau jadi YAYANG anda.
Kemungkinan besar akhirnya anda-betul akan melihat Dewi Persik atau Tora Sudiro tampak pesam-pesem, ngguya-ngguyu, kedap-kedip di hadapan anda, terasa sangat nyata, tapi giliran mau anda NGANU, tiba-tiba saja menghilang. Saya sendiri pernah mengalami itu, pernah berdoa siang malam agar cah KAE dadi bojoku, eee..., pungkasane malah KENTIR..., bojone tonggo atau bahkan bantal guling sering jadi tampak seperti cah KAE... ^^
Otak kita tidak bisa dipaksa menghadirkan sesuatu yang esensinya tidak ada atau yang di luar kapasitasnya menghadirkan..., berusaha memaksanya menghadirkan, hanya akan membuat otak rusak atau berontak, menjadi bumerang, menipu kita, membalikkan persepsi kita, membuat kita akhirnya "edan ora konangan."
Pun juga sebenarnya dengan berusaha menghadirkan jin, malaikat atau Tuhan, itu akan memiliki dampak seperti berusaha menghadirkan Dewi Persik atau Tora Sudiro di hidup kita, bahkan jikapun betul sosok-sosok itu ada (seperti betul adanya Dewi Persik atau Tora Sudiro), yang akan hadir di hadapan kita hampir pasti hanyalah ilusi, delusi, halusinasi tentang jin, malaikat atau Tuhan, tipuan otak kita.
Agama yang BENAR hanya akan mengajarkan kita memahami apa yang sejatinya ada atau tidak ada, dan itu memiliki rangkaian "laku" yang jelas, membatasi prasangka, angan-angan, harapan, ego-hawa nafsu kita, sesuatu yang sangat tidak SEKSI. Sayangnya, bahkan agama yang sangat keras mengklaim diri sebagai kebenaran, sering justru adalah agama yang paling minim mengajarkan itu, sebaliknya, paling memicu meledaknya prasangka, angan-angan, harapan, ego-hawa nafsu pengikutnya.
Betul kata Zainuddin MZ, kebanyakan orang lebih suka makan roti walau hanya dalam mimpi daripada makan singkong padahal nyata..., lebih suka KLENIK dan TAHAYYUL asal terasa indah daripada realitas tapi pahit..., lebih suka digombalin LANANG BOYO daripada dijujurin LANANG polos dan tanpa dosa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar