Jumat, 22 Juni 2018

Betulkah Kita Beriman?



Kalau kita betul beriman tapi kemudian melakukan hal yang buruk-buruk, yang bertentangan dengan prinsip dasar iman kita, pasti, kita akan ditimpa azab seumur-umur, akan dikutuk dan diserang alam bawah sadar kita sendiri..., akan terjadi pertentangan dahsyat di dalam diri kita, yang pasti menguras nalar, energi dan konsentrasi kita.


Jadi, kalau ada orang beriman yang hobi korupsi, marah-marah, ngamukan, berbohong atau memfitnah tapi kok tampak baik-baik saja, kemungkinannya hanya ada dua, dia mengimani sesuatu yang salah atau dia sebenarnya tidak cukup beriman, imannya hanya sebatas di mulut-perasaan-klaim-tampilan saja, tidak sampai ke hati-alam bawah sadarnya atau bahkan dia munafik, pura-pura beriman saja.


Apa yang sungguh-sungguh kita imani akan membentuk pola energi-hukum-realitas diri yang sulit dimanipulasi, ditipu, disembunyikan.


Saya ini orang yang tak bisa bersandiwara, tak bisa romantis dan serius. Kalau saya bersandiwara, ETOK-ETOK romantis, galau atau galak misalnya, pasti, saya akan ngakak sendiri, atau kalau enggak, orang yang melihat saya yang akan ngakak. Pernah saya dulu berupaya ngromantisi wong KAE, eee..., bukannya de'e terbuai dan jatuh ke pelukan malah ngakak guling-guling..., ora luwes blas jarene nggonku belagak jadi LANANG SEJATI... ^^ Pernah saya dulu etok-etok NGGALAKI junior saya, eee..., setelah sukses, dianya tampak culun plus ketakutan parah, malah sayanya yang nyemprot nyembur gak bisa menahan tawa melihat lucu itu :D


Seperti itulah kira-kira dampak dari mengingkari realitas yang terbentuk dari iman..., berfikir, melihat atau berbuat sesuatu yang pada dasarnya tak sejalan dengan spirit-energi-vibrasi iman kita, sama saja sedang menyerang diri kita sendiri. Aa Gym kalau ditunjukkin keris, salib atau patung, kesenggol anjing atau babi, bisa kejang-kejang terserang stroke dia, bukan Allah yang menyebabkan itu, tapi dirinya sendiri, alam bawah sadarnya, imannya..., pun demikian dengan saya jika melihat janur kuning melengkung neng ngarep umahe wong manis KAE, salah kedaden bisa dadi wong EDAN anyaran kie hiks..., bukan edan karena diazab Allah tapi edan karena diazab keyakinan-harapan-obsesi saya sendiri...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar