Kebenaran hanya milik dua golongan manusia : Saintis-Akalis dan Spiritualis-Hatiis. Saintis memahami yang benar-nyata, kebenaran yang tampak, terukur, terbuktikan, kebenaran lahir..., sementara Spiritualis memahami yang benar-baik-maslahat bagi manusia, kebenaran batin.
Tingkat "saintisitas" seseorang bisa dilihat dari seberapa tinggi akal-logika-pendidikannya, sementara tingkat spiritualisitas seseorang bisa dilihat dari seberapa mampu dia mengheningkan diri-mengendalikan ego-hawa nafsunya. Di mata sains, jelas agama itu bukan kebenaran, sementara di mata persepsi spiritual, agama adalah kebenaran sepanjang persepsi spiritual-kedalaman-keheningan hatinya menilai itu membawa kebaikan-kemaslahatan bagi individu, masyarakat, bangsa dan umat manusia secara keseluruhan.
Agama tidak akan bisa sepakat dengan sains, karena memang sumber, "ruh", dasar berpijak dan tujuannya sangat berbeda. Agama itu "seni" sedang sains itu "matematika", agama itu "emosi" sedang sains itu "logika", agama itu otak kanan sementara sains itu otak kiri. Karena kenyataan itu, ikhlaslah untuk tidak berusaha menyatukan-menghubung-hubungkan antara keduanya.
Agama datang dari spiritualitas dan hanya bisa dijaga "kebenarannya" melalui spiritualitas pula. Tanpa ditopang spiritualitas, agama akan segera kehilangan kebenarannya, kehilangan fungsi-kemampuannya menunjukkan apa-apa yang terbaik-termaslahat bagi umat manusia hanya dengan sedikit perubahan waktu, tempat atau kondisi. Wajar saja, agama akan menjadi terlepas ikatannya dengan realitas faktual alam semesta, cermin sifat dan kehendak hidup-hakiki Tuhan, membuat agama jatuh menjadi hanya sebagai tahayyul yang menuntut dihidupi, bukan menghidupi, menuntut didudukkan sebagai kebenaran, bukan memancarkan kebenaran.
Masalahnya sekarang, banyak orang yang sebenarnya bukan Saintis bukan pula Spiritualis tapi gemar sekali mengklaim kebenaran..., inilah musibah yang sebenarnya, masyarakat sedang "dipaksa" menyerahkan urusan yang secara hakikat bukan pada ahlinya..., masyarakat sedang dijerumuskan, dijahilkan, dimaksiatkan bahkan diazabkan atas nama Tuhan dan agama...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar