Rabu, 13 Juli 2016

Ketidaktahuan Membawa Ketidakhormatan




Banyak orang sekarang dengan dalih agama atau rasionalitas-kemajuan mencibir orang yang suka membawa kulit macan di dompetnya, berebut jajanan sekaten atau berebut air yang disentuh-didoakan orang-orang hebat-saleh, menganggap itu perbuatan konyol, bid'ah atau bahkan syirik.


Penghakiman yang gegabah, tanpa didasari "kawruh" sama sekali. Bagi orang yang "tahu", justru apa yang dilakukan mereka mencerminkan tingginya kecerdasan spiritual mereka, atau paling tidak, tradisi itu datang dari orang yang memiliki tingkat spiritual tinggi.


Setiap benda di dunia ini adalah "hardisk" yang akan menyimpan energi-spirit-memori apapun yang terpapar dengannya.


Saat kita membawa kulit macan, kita sedang memanggil energi-spirit-memori kewibawaan, kekuatan dan keberanian macan untuk masuk ke dalam diri kita, energi-spirit-memori itu akan lebih mudah masuk saat kita dalam keadaan meditatif baik karena disengaja ataupun tidak disengaja seperti saat kita dalam situasi terdesak. Makanan yang telah didoakan orang yang memiliki karomah tinggi pasti akan memiliki energi positif-berkah yang besar, membuat siapapun yang mengkonsumsinya menjadi lebih beraura, beruntung dan selamat. Wajar saja kemudian banyak orang rela berdesak-desakan demi mendapatkan makanan itu. Saat kita memiliki benda apapun yang terkait dengan orang-orang hebat, beruntung atau baik, kita akan memiliki akses lebih mudah terhadap energi-spirit-memori kehebatan, keberuntungan dan kebaikan orang itu-lebih mudah mengcopy-pastenya, wajar saja kemudian benda itu dihargai mahal, dianggap bertuah atau keramat.


Apa dikira mereka yang suka bergaya kearab-araban, kejepang-jepangan atau kebarat-baratan sebenarnya tidak melakukan hal yang hakikatnya sama...?, sama...!. Mereka melakukan itu jelas dalam rangka mendatangkan energi-spirit-memori etos orang Arab, Jepang atau Barat dalam diri mereka, hanya saja mungkin tidak mereka sadari. Lihat saja orang yang bergaya kearab-araban, pasti akan memiliki pribadi yang juga lebih keras dan egois seperti halnya orang Arab, itu adalah cermin telah masuknya energi-spirit-memori orang Arab ke dalam diri mereka.


Bahkan orang Barat yang notabene anti klenik, sekuler atau atheist saja juga memiliki tradisi yang sebenarnya juga sama, hanya bungkusnya saja yang dibuat lebih keren-rasional. Coba anda lihat harga barang-barang peninggalan tokoh-tokoh hebat di rumah-rumah lelang top dunia, sempak bekas putri Diana bisa dihargai ratusan juta, baju atau sandal bekas dipakai Darwin atau Columbus pasti dihargai milyaran. Mereka menghargai tinggi benda itu bukan karena benda itu sendiri melainkan fungsi dari benda itu sebagai penyimpan-penghubung dengan energi-spirit-memori dari pemilik, pemakai atau pembuat benda itu.


Selalu ada hikmah-rahasia dibalik hampir tiap-tiap adat-budaya-pemahaman agama masyarakat kita, jangan pernah mencibirnya sebelum kita tahu persis duduk perkaranya-hanya karena kita silau terhadap adat-budaya-pemahaman agama masyarakat lain...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar