Kamis, 02 Januari 2020

Yang Memukau, yang Membukakan



Setiap pemandangan-peristiwa alam yang tidak biasa-yang sangat indah, aneh, memukau, menggetarkan, mensyahdukan, menenangkan, mengerikan---seperti matahari terbit atau terbenam, jatuhnya meteor, komet, gerimis, petir, gerhana, hingga bencana alam itu akan membukakan pintu alam bawah sadar kita. Konsekwensinya, setiap afirmasi, pikiran atau perkataan apapun di saat itu akan dengan mudah tergurat kuat di alam bawah sadar kita, membuatnya lebih mempengaruhi persepsi kita, membuatnya lebih mudah mewujud menjadi kenyataan.


Itulah mengapa hampir semua tradisi agama, budaya, spiritual menganggap pemandangan-peristiwa itu sebagai sesuatu yang sakral, harus diheningi, dirituali, didoai atau diibadahi. Itulah mengapa orang yang hobi menjelajah, berpetualang, menantang maut, mendaki gunung, meledakkan adrenalin, pecinta alam, akan selangkah lebih maju secara mental-spiritual, mereka lebih banyak terpapar pada itu semua. Itulah mengapa orang-orang jaman dulu sering menasihati kita untuk tidak berkata yang buruk-buruk saat kita berada di hutan, gunung, pantai atau tempat-tempat yang disucikan, sebab betul, itu akan lebih mudah "didengar" jati diri kita, "menggetarkan" alam semesta ini, kaseksen bumi langit.


Nalar dan nurani (kesadaran-pengetahuan lebih tinggi) kita sebenarnya sudah sangat cukup menjadi alat memahami dunia-alam semesta ini, hanya masalah waktu saja klenik (hal-hal yang dikira ghaib) terungkap, tertelanjangi, tersaring, terdudukkan pada tempat yang semestinya. Kalau suatu klenik memang masih bisa ditelusuri akar "kebenarannya" atau dia masih membawa cukup kebaikan dibanding keburukan, klenik masih bisa diterima, diapresiasi dan ditoleransi, selebihnya-klenik yang tak punya akar kebenaran dan tak membawa cukup kebaikan, harus ditolak, harus dieliminasi...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar